Selasa, 03 Mei 2011

Arema Dijajah Jepang


KANJURUHAN – Siapa bilang Jepang sudah tidak menjajah Indonesia. Paling tidak di Bhumi Arema. Kemarin, Jepang benar-benar menunjukkan keperkasaannya. Diwakili Cerezo Osaka, Jepang membuat takluk wakil Indonesia, Arema di ajang Liga Champion Asia.
Arema sendiri, sepertinya memang sangat sulit untuk dapat menggapai angka penuh di ajang AFC Champions League (LCA). Sore kemarin, tim berjuluk Singo Edan ini harus mengakui keunggulan tamunya, Cerezo Osaka setelah dibekuk 0-4 (0-2) di lanjutan penyisihan Grup G.
Pesta kemenangan Cerezo di kandang singa dimulai oleh gol Hiroshi Kiyotake menit 31. Striker Ridrigo Pimpao sukses menggandakan keunggulan menjadi 2-0 melalui golnya di menit 43. Sementara, dua gol tambahan Cerezo yang terjadi di babak kedua diborong oleh gelandang serangnya, Takashi Inui menit 46 dan 60.
Kekalahan ini membuat posisi Arema semakin sulit untuk lepas dari dasar klasemen sementara Grup G. Sebaliknya, bagi Cerezo, kemenangan tersebut sangat membuka jalan bagi mereka untuk bisa lolos ke babak 16 besar mendatang. Meski demikian, mereka masih terus bersaing dengan dua tim lainnya, Shandong Luneng asal China dan Jeonbuk Hyundai asal Korea Selatan.
Dalam laga yang dipimpin wasit Khalil Al Ghamdi (Saudi Arabia), Arema tampil langsung menggebrak. Tim asuhan pelatih Miroslav 'Miro ' Janu Mengandalkan Noh Alam Shah sebagai target man didukung Dendi Santoso dan Chmelo Roman yang beroperasi dari second line.
Singo Edan nyaris mencuri gol andai umpan silang datar Roman menit 3 mampu dijangkau Dendi dan Esteban Guillen yang berdiri bebas di depan gawang Cerezo tanpa kawalan. Kiper Cerezo, Kim Jin Hyeon pun hanya melongoh saat bola melintasi depan gawangnya.
Tampil di kandang sendiri, Arema tampil menyerang dengan memaksimalkan umpan satu dua sentuhan dari kaki ke kaki. Strategi ini tidak seperti yang diterapkan saat mereka kalah 1-2 oleh Cerezo di Jepang, 2 Maret lalu. Kala itu, Noh Alam Shah dkk tampil lebih menunggu dengan mengandalkan serangan balik. Arema juga menciptakan peluang shoting Dendi Santoso tapi lemah dan melenceng jauh dari gawang menit 8.
Melewati 10 menit pertama giliran Cerezo yang mulai memberikan ancaman kepada tuan rumah. Diawali aksi kombinasi antara Rodrigo Pimpao dengan Takashi Inui namun mampu dihadang barisan belakang Arema. Selain itu, permainan cepat satu dua sentuhan mereka juga sangat membahayakan gawang Kurnia Meiga. Hanya saja, semuanya masih dinetralisir oleh lini tengah dan belakang Arema.
Arema yang mulai tertekan justru mampu menghasilkan peluang cetak gol melalui Roman menit 21, hanya saja bola hasil aksi solo runnya dengan mudah diantisipasi pemain belakang Cerezo. Tim tamu membalas lewat shooting Pimpao dan Inui yang secara bergantian membahayakan gawang Arema. Upaya Cerezo untuk membobol gawang Arema membuahkan hasil di menit 31.
Meski sempat diwarnai dua kartu kuning masing untuk Kurata Shu dan Luiz Martines, Cerezo unggul 1-0 atas Arema buah Hiroshi Kiyotake menit 31. Gol ini terjadi dari hasil umpan satu dua sentuhan dari kaki Inui dengan Rodrigo, setelah masuk kotak penalti, bola kemudian dioperkan ke Kurata yang juga cerdik melepaskan diri dari kawalan barisan belakang Arema.
Tuan rumah Singo Edan tersentak dan coba membalasnya. Tapi apa daya, serangan yang dibangun Noh Alam Shah dkk gampang sekali dibaca lawan. Di menit 36, Ridhuan melepaskan tendangan spekulasi jarak jauh tapi shootingnya menceng di sisi kanan gawang Cerezo.
Terlalu bernafsu menyerang, lawan kembali mengancam lewat aksi Inui menit 40. Beruntung, Zulkifli Sukur masih mampu memblok dan hanya menghasilkan corner kick bagi tim tamu. Dua menit sebelum turun minum, Cerezo menggandakan keunggulan lewat dol dari shooting kaki Rodrigo. Pemain asal Brasil ini berhasil sebuah serangan balik dar hasil mencuri bola dari penguasaan Noh Alam. Skor 2-0 untuk Cerezo bertahan hingga masa jedah.
Di awal babak kedua, disaat laga belum genap berumur semenit, Cerezo menambah keunggulan menjadi 3-0 atas Arema melalui Inui. Gol ketiga lawan ini menandai mulainya permainan tidak berkembang Arema. Motifasi dari beberapa pemain Arema pun terlihat langsung menurun untuk mengejar ketertinggalan. Paling tidak, mereka sering kali salah posisi serta tidak akurat dalam passing dan kontrol.
So, Cerezo yang datang ingin memenangi laga untuk menjaga asah lolos ke babak 16 besar terus melanjutkan parade tekanannya ke Arema. So, pemain Cerezo sangat bersemangat menghadapi Singo Edan yang sudah mulai kehilangan taring. Banyak peluang cetak gol pun diciptakan tim asuhan Levir Culpi. Mereka tampak leluasa mengobrak-abrik lini pertahanan Arema. Beruntung, kiper Achmad Kurniawan yang masuk menggantikan Kurnia Meiga setelah turun minum ini sepertinya tidak ingin gawangnya menjadi lumbung dengan banyak melakukan penyelamatan.
Rodrigo, Inui dan Hiroshi ini menjadi trisula maut lini depan Cerezo. Namun, segala upaya untuk menambah perbendaharaan gol baru berhasil ketika memasuki menit ke 60. Inui kembali menjadi actor kemenangan Cerezo melalui shotingnya dan mengubah skor menjadi 4-0. Selepas gol ini, Arema hanya memiliki satu peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol melalui Roman. Namun, gelandang asal Slovakia ini gagal memaksimalkan umpan pendek Dendy setelah tendangan kaki kirinya mampu diamankan dengan baik kiper Jin Hyeon. Skor 4-0 untuk keunggulan Cerezo bertahan peluit panjang tanda laga berakhir. (poy/bua)

0 komentar:

Posting Komentar